Laporan Kasus Klinik
Kasus Ibu Hamil
Trimester I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
MISYKAH KHAIRANI P07524414030
DOSEN PEMBIMBING : Bebaskita
Ginting, SsiT, MPH
POLTEKKES KEMENKES
MEDAN
D-IV KEBIDANAN
D-IV KEBIDANAN
TA : 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas ASKEB 1 Kehamilan. Selain
itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Kasus
Kehamilan pada Trimester 1. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada ibu Bebaskita Ginting selaku Dosen mata
kuliah Asuhan Kebidanan yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan
makalah ini.
Akhirnya saya menyadari
bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga makalah ini
bermanfaat untuk kami dan untuk pembaca.
Medan, 25 Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Perumusan masalah
c. Tujuan penulisan
d. Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Teori kehamilan normal
b. Proses terjadinya kehamilan
c. Tanda-tanda hamil
d. Pemeriksaan ANC
c. Kebutuhan kehamilan TM I
BAB III PERKEMBANGAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN KASUS
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal.(yuni
kusmiati, sst. Dkk).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang meliputi pengetahuan tentang
kehamilan terdapat pengetahuan kurang (31,03%), gejala ketidaknyamanan
kehamilan (34,64%), penyebab ketidaknyamanan kehamilan (28,57%) dan cara
mengatasi ketidaknyamanan kehamilan (35,48%). (Jurnal Kebidanan Ny.A Pundenarum
Demak 2015)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang di lanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat ferrtilisasi hingga lahirnya bayi,
kelahiran normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atu 10 bulan atau 9
bulan menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3 trismester,
dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40). (Prawirohardjo,2009,hal:213)
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar
proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat
berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara
umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO
memprikirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya.
Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah besar akan mengalami suatu
komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fatal.
Peran antenatal dalam mempromosikan
kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir secara logis merupakan hal yang
rumit karena begitu banyak gaya dan model yang saling berinteraksi untuk
mempengaruhi efektivitas dari asuhan tersebut, disamping mutu asuhan itu
sendiri. Pada banyak negara berkembang asuhan antenatal ini terdiri dari asuhan
nonreguler. Kunjungan
Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. (Sumber : Esti Hitatami Jurnal Kebidanan
2014).
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester I yang dilakukan
pada Klinik Sumiariani juga menggunakan metote Hypnobirthing dalam pelaksanaan
Asuhan Kehamilan tanpa membelakangkan kepentingan hak dan etika klien pada ibu
hamil yang datang untuk melaksanakan Asuhan Kehamilan Trimester I. Setiap klien
ibu hamil yang datang dapat mendiskusikan masalah kehamilan yang dihadapinya
kepada bidan klinik. Segala bentuk keputusan akhir selalu diutarakan kepada
klien untuk mengambil keputusan dengan tepat sesudah mendapat bimbingan dan
arahan tentang masalah kebidannya. Klien yang datang selalu diarahkan untuk
selalu merasa rileks dan tenang dalam menghadapi berbagai masalah kehamilannya,
terutama pada kehamilan Trimester I seperti : Mual, Pusing dan muntah.
1.2 Perumusan
Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas rumusan
masalah pelaksanaan tugas klinik (real
setting) ini adalah. “Bagaimanakah Gambaran Asuhan Kebidanan Trimester I
pada Klinik Sumiariani di Medan Johor tahun 2015”.
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1 Tujuan
umum
Untuk
menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu hamil Trimester I dengan memperhatikan pola etika, komunikasi
dan keterampilan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan.
1.3.2 Tujuan
Khusus
Menetapkan
dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan kebidanan
serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan penulis
diharapkan mampu :
Melaksanakan
pengkajian data dengan mempertimbangkan pelaksanaan etika, komunikasi dan
keterampilan dalam pelaksanaan asuhan.
Mengidentifikasi
diagnosa, masalah dan kebutuhan.
Menentukan
antisispasi masalah potensial.
Mengidentifikasi kebutuhan
segera
Menyusun rencana
asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
Melaksanakan rencana
asuhan dengan masalah.
Mengevaluasi
keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
1.4 Manfaat
Penulisan
1.4.1 Bagi
Penulis
Dapat
menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga dapat digunakan
sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan.
1.4.2 Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai
bahan evaluasi untuk pencapaian tujuan belajar praktek asuhan kehamilan
Trimester I.
1.4.3 Bagi
lahan Praktek
Dapat
dipakai sebagai bahan informasi baru perkembangan asuhan kebidanan sesuai
standart praktik kebidanan dan masukan bagi bidan untuk meningkatkan mutu
asuhan kehamilan pada ibu hamil dengan usia kehamilan Trimester I.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Teori
Kehamilan Trimester I
2.1 Kehamilan
Normal
Kehamilan
adalah suatu masa yang dimulai dari koonsepsi sampai lahirnya janin,lamanya 280
hari (40 minnggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Saifuddin, 2002)
Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan.
kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu :
Trimester 1 (0-12
Minggu)
Trimester 2 (12-28
Minggu)
Trimester 3 (28-40
Minggu)
Dimana
setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai
dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi,
sampai membentuk janin dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya
melahirkan.
Pada masa hamil lah
terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim membesar karna
pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah
mengikuti pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi
ASI.
0-4
Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh
belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8
Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai
berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang
belakang wajah, mata, kaki dan tangan.
8-12
Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung
otak yang terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan
kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban
dan dapt melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ utama
janin kini telah terbentuk.
2.2 Proses Terjadinya Kehamilan
Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa,
ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi.
(Sarwono, 2008).
Proses
kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma.
Saat terjadinya ejakulasi lebih dari 3cc sperma dikeluarkan dari organ
reproduksi pria yang kemudian akan masuk ke dalam organ genetalia interna
wanita. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu :
1.
Tahap penembusan korona radiata.
Dari 200-300 juta sel
sperma, hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus korona
radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida
Zona ini adalah sebuah
perisai glikoprotein di sekeliling ovum yang menginduksi reaksi akrosom. Hanya
satu sel sperma yang dapat menembus oosit dan yang lainnya dapat menempel di
zona pellusida.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel
Sperma
dan ovum masing-masing menyumbangkan setengah dari kromosom untuk membuatnya
berjumlah 46. Sperma dan ovum yang dibuahi disebut zigot. Baik sperma maupun
ovum tidak dapat bertahan lebih dari 2 sampai 3 hari dan pembuahan terjadi bila
hubungan seksual dilakukan 48 jam sebelum atau 24 jam setelah masa ovulasi.
Selanjutnya konsepsi akan berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya.
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk
zigot yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan
seterusnya.
2.3 Tanda – tanda Hamil
1. Tanda Tidak Pasti
a. Pembesaran, perubahan bentuk dan
konsistensi rahim, tanda
b. Piskacek dan tanda hegar
c. Perubahan pada servik, servik menjadi lunak pada peraban selunak bibir.
Kontraksi brakon hiks.
d. Ballotement
e. Pemeriksaan
Biologis (+)
f. Pembesaran
perut
g. Tanda chadwik
h. Amenorhoe
i. Mual
dan muntah
j. Perasaan
dada berisi dan sering nyeri
2. Tanda Kemungkinan
a. Pembesaran perut
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat
ditekannya isthmus uteri.
c. Tanda Goodel
Tanda Goodle adalah pelunakan serviks.
Pada wanita hamil serviks melunak seperti bibir.
d. Tanda Chadwicks
Terjadinya perubahan warna menjadi
keungguan pada vulva, mukosa vagina termasuk juga pada porsio dan serviks.
e. Tanda Piscaseck
Terjadinya pembesaran uterus yang
tidak simetris.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan perenggangan otot uterus,
akibat meningkatnya actomysin didalam otot uterus.
g. Pemeriksaan Planotes positif
Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mendeteksi adanya HCG. Hormon ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi
dan meningkat cepat pada hari ke 30-60.
3. Tanda
Pasti
a. Gerakan
janin yang dapat dirasakan,diraba bagian-bagian janin.
b. Denyut
jantung janin didengar baik melalui leanec, Doppler, dan dicatat
fotoelectrocardiogram, dilihat pada USG.
c. Terlihat
tulang-tulang janin pada foto roentgen.
2.5 Ketidak nyamanan dalam Kehamilan
Ketidak nyamanan dalam kehamilan terdiri dari :
1. Mual dan muntah
2. Sakit kepala
3. Saliva yang berlebih
4. keletihan
5. Nafas pendek
6. Nyeri punggung bagian kanan
7. peningkatan pengeluaran pervaginam
8. Mengidam makanan
9. Varices
10. Nyeri setelah berhubungan
11. Gusi berdarah
12. Sering BAK
13.
Rasa panas dalam perut
14.
Hyperpigmentasi pada wajah dan parudaya
15. Konstipasi
16. Hemoroid
17.
Kaki bengkak
18. Nyeri pada ligamentum, rotudum
2.6 Pemerikasaan Kehamilan
2.6.1 Pengertian ANC
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu selama kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan
antenatal yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2001)
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau
dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. (Esti Hitatami : Jurnal Kebidanan 2014)
Pemeriksaan ini diutamakan untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu untuk menghadapi
persalinan, nifas, persiapan laktasi dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar.
2.6.2 Tujuan
Antenatal Care
Dalam pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain:
Dalam pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain:
1. Memantau kondisi kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
sosial, ibu dan bayi.
3. Menganalisa secara dini adanya ketidak normalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit
secara umum yaitu pembedahan dan kebidanan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal.
7. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana.
8. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal (Sarwono,
2002)
2.6.3 Jadwal Pemeriksaan Antenatal care
1. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
2. Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan ulang dilakukan
setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan, setiap 2
minggu sekali sampai usia kehamilan 9 bulan dan setiap 1 minggu sekali
sejak usia kehamilan 9 bulan sampai melahirkan.
3. Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan bila ada keluhan tertentu
yang dirasakan oleh ibu hamil. Sesuai dengan kebijakan program saat ini kunjungan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu
kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali
trimester tiga (Sarwono, 2002)
2.6.4 Pelayanan Antenatal care
Sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal
harus sesuai standar yaitu “14 T”, meliputi :
1) Timbang berat badan (T1)
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan
normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
2) Ukur tekanan darah (T2)
2) Ukur tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90
mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5) Pemberian imunisasi TT (T5)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
7) Pemeriksaan VDRL (T7)
8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)
9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)
3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5) Pemberian imunisasi TT (T5)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
7) Pemeriksaan VDRL (T7)
8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)
9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat
dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T (Prawiroharjo, 2002)
2.7 Kebutuhan Ibu Hamil
Trimester I
a. Nutrisi : Status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak
langsung pada perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkannya. Status
gizi pada ibu hamil akan sangat berpengaruh pada berat bayi lahir yang sedang
dikandung. Berbagai gangguan gizi dan masalah psikososial dapat dicegah melalui
prilaku penunjang dari orang tua, ibu atau para pengasuh dalam keluarga untuk
selalu menyediakan makanan dengan gizi seimbang bagi anggota keluarganya.
Adapun yang dimaksudkan dengan gizi yang seimbang ialah makanan yang di
konsumsi oleh individu yang mengandung zat tenaga sesuai dengan kadar kebutuhan
tubuhnya.
Kebutuhan nutrien pada ibu hamil akan meningkat jauh
lebih pesat dari wanita normal pada umumnya. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan mengenai kebutuhan nutrien selama masa kehamilan :
1. Kebutuhan aktual
selama hamil bervariasi di antara individu dan dipengaruhi oleh status nutrisi
sebelumnya ataupun riwayat kesehatan.
2. Kebutuhan terhadap
satu nutrien dapat diganggu oleh asupan yang lain.
3. Kebutuhan nutrisi
tidak konstan selama perjalanan kehamilan.
Kebutuhan kalori akan mengalami
peningkatan kira-kira 15% karena adanya peningkatan laju metabolik basal dan
adanya peningkatan berat badan sehingga meningkatnya jumlah kalori yang dibakar
selama aktivitas.
Sama seperti halnya kebutuhan
protein. Kebutuhan ini akan meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin, pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan
jaringan maternal dan penambahan volume darah. Umumnya wanita hamil sangat
dianjurkan untuk mengonsumsi protein sekitar 2-25 g/kg berat badan.
Seorang ibu yang mengonsumsi jumlah
asam folat adekuat sebelum konsepsi dan selama awal bulan kehamilannya akan
menurunkan resiko bayi dengan defek tuba neural (mis. Spina bifida,
anensefali). Adapun makanan yang banyak mengandung kebutuhan asam folat
meliputi : Jus jeruk, Brokoli, sayuran hijau, asparagus.
Sedangkan ibu hamil yang masih
dibawah umur 20 tahun sangat dianjurkan untuk mengonsumsi 1300mg/hari kalsium,
yang berfungsi sama halnya dengan kebutuhan asam folat bagi wanita hamil pada
masa kesuburannya.
Tabel pertambahan BB
bedasarkan status gizi ibu sebelum hamil
Kategori berat bedasarkan BMI
|
Total kenaikan BB (kg)
|
Penambahan BB
|
|
TM I (kg)
|
TM II (kg)
|
||
Normal ( BMI
19,8-26)
|
12,5 – 13
|
2,3
|
0,49
|
Kurus (BMI
<19,8)
|
11,5 – 16
|
1,6
|
0,44
|
Lebih
|
7 – 11,6
|
0,9
|
0,3
|
Obesitas (BMI
>29)
|
6
|
|
|
Adapun distribusi penambahan BB ibu
hamil TM I ialah : Terutama pada penambahan jaringan ibu dan cadangan lemak, BB
janin pada 10 minggu mencapai lebih kurang 5 gram.
Diet Ibu Hamil dengan
Emesis/Hyperemesis
Mual muntah dapat dikaitkan dengan
penurunan sekresi asam lambung, penurunan enzim pencernaan, penurunan motilitas
gastrointestinal, iritasi lambung atau asidosis. Keluhan mual dan muntah yang
disertai pusing saat hamil muda disebut emesis/hiperemesis yang biasanya akan
hilang sedikit demi sedikit di akhir trimester pertama kehamilan, tetapi
adakalanya keluhan ini semakin bertambah dan dapat mengganggu aktifitas ibu
selama masa kehamilannya sehingga menyebabkan kondisi fisik ibu hamil bertambah
kurus, lemas dan kekurangan cairan. Kondisi ini akan menyebabkan bekurangnya
penyerapan oksigen dan zat makanan ke dalam tubuh sehingga menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan yang fatal.
Untuk itu, cara mengatasinya selain
pengobatan, diet ibu hamil perlu diatur. Diet yang diberikan haruslah memenuhi
syarat gizi dan sesuai porsi ibu hamil.
Diet
emesis/hiperemesis I (Kategori berat)
Makanan terdiri dari roti kering dan
buah0buahan, semua zat gizi dikurangi, kecuali vitamin C. Oleh karena itu,
hanya diberikan beberapa hari. Nilai gizi diet ini sehari adalah 1059 kalori,
15 g protein, 2 g lemak, 259 g karbohidrat, 0,1 g kalsium, 1,788 SI vitamin A
dan 283 mg vitamin C. Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam
sesudahnya.
Diet
emesis/hiperemesis II
Diet ini diberikan apabila rasa mual
dan muntah sudah mulai bekurang. Secara berangsur mulai berikan bahan makanan
yang bernilai gizi tinggi. Makanan ini rendah dalam semua zat gizi kecuali
vitamin A dan C. Nilai gizi sehari diet ini adalah 1,672 kalori, 57 g protein,
33 g lemak, 293 g karbohidrat, 0,3 g kalsium, 7,266 SI vitamin A dam 199 mg
vitamin C. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan.
Diet
emesis/hiperemesis III
Diet ini ditujukan untuk ibu hamil
yang mengalami emesis/hiperemesis ringan. Makanan ini cukup dalam semua zat
kecuali kalsium. Nilai gizi sehari diet ini adalah 2269 kalori, 73 g protein,
59 g lemak, 368 g karbohidrat, 0,4 g kalsium, 7491 SI vitamin A, dan 199 mg
vitamin C, minuman boleh diberikan bersama makanan.
Contoh menu ibu hamil
Pagi
|
Pkl. 10.00 atau
16.00
|
Siang
|
Malam
|
Nasi, Daging bumbu
kuning, Oseng buncis
|
Bubur kacang hijau
|
Nasi, Ikan goreng,
tempe, sayur asem, pepaya
|
Nasi, ayam bumbu,
tahu goreng, sayur bobor, pisang
|
Nasi, Telur dadar
|
Puding agar-agar
srikaya
|
Nasi, semir lidah,
Tahu bumbu, Rujak, Urapan
|
Nasi, Daging bumbu,
opor, Tempe goreng, Asam-asam, Buncis, Pisang
|
Nasi, Kering teri,
Tumis kacang, Tauge
|
Getuk
|
Nasi Ayam goreng,
Rendang tempe, Sup sayuran, Pepaya
|
Nasi, Daging
buumbu, tahu isi, Sayur kare, Pisang
|
b. Kebersihan : karena kadar
estrogen meningkat dan memicu lender sehingga menimbulkan yang kental
(keputihan) maka hendaknya ibu hamil dalam tahap ini memperhatikan kebersihan
diri terutama vagina dalam menggutamakan air hangat minimal 2x sehari.
c. Sexualitas : karena pada tahap ini
hormone masih belum dapat menyesuaikan diri dalam tubuh sehingga
menyebabkan libido ibu hamil menurun dan pada
tahap ini masih merupakan tahap implementasi hasil pembuahan sehingga hubungan
seks ttahap ini perlu sedikit hati-hati.
d. Psikologi : tahap ini ibu hamil perlu
kepercayaan diri sehingga dukungan orang sekitar sangat diperlukan.
2.8 Manajemen Varney
Definisi Manajemen Varney
Manajemen kebidanan varney adalah bentuk pendekatan
yang dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada pasien yang
berupa metode pemecahan 7 langkah varney yaitu pengkajian, interprestasi data,
diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Langka – langka dalam manajemen varney yaitu :
1. Pengkajian
Yaitu mengumpulkan data atau sebuah informasi yang akurat dari sumber –
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Data
subjektif
·
Biodata, identitas pasien dan suami
Yang perlu dikaji : Nama
ibu dan suami, umur, suku/bangsa, pendidikan pekerjaan, alamat. Tujuan
dilakukan anamnesa ini untuk mengidentifikasi (mengenal) pasien lebih dekat.
·
Keluhan utama
Merupakan alasan utama
pasien untuk datang ke BPS dan mengetahui keluhan pasien.
·
Riwayat penyakit kehamilan (perdarahan,
pre-eklamsia, eklamsia, penyakit kelamin, anemia, dll ).
·
Kebiasaan waktu hamil (Makan, Obat-obatan/
jamu, Merokok dll)
·
Riwayat persalinan sekarang (Jenis
persalinan, ditolong, lama persalinan, ketuban, panjang tali pusat, plasenta,
komplikasi persalinan pada ibu dab bayi, keadaan BBL). Ini bertujuan untuk
mengetahui keadaan dan riwayat penyakit atau kelainann yang diderita ibu.
Data
objektif
Data objektif merupakan data yang
dikumpulkan dari pemeriksaan umum dan khusus.
·
Pemeriksaan umum
Secara teori kemungkinan
ditemukan gambaran keadaan umum pasien baik yang mencakup kesadaran, tekanan
darah,nadi, pernafasan, suhu, tinggi badan, berat badan dan keadaan umum
pasien.
Keadaan
normal yaitu apabila kesadaran CMC, TD 110/70 mmHg, nadi 80x/I, pernafasan 20x/i,
BB sebelum hamil 46 Kg, BB saat hamil 52 Kg.
·
Pemeriksaan khusus
Inspeksi
secaha head to toe dalam batas normal
Pemeriksaan
Mc. Donal, TBBJ dan DJJ belum bias di dengar dan di ukur
·
Pemeriksaan refleks pada ibu hamil yaitu
reflek patella Kiri (+) kanan (+).
·
Pemeriksaan penunjang
·
Pemeriksaan Hb, protein urine, glukosa urine, USG dan CTG belum dilakukan.
2. Interprestasi Data Dasar
Yaitu mengidentifikasi dengan benar terhadap masalah atau diagnosa dan
kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas dasar – dasar yang
etlah dikumpulkan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa spesifik. Masalah
dan diagnosa keduanya digunakan, karena beberapa masalah tidak dapat
diselesaikan seperti diagnosa tetapi sesungguhnya membutuhkan penanganan yang
dituangkan kedalam sebuah rencana asuhan terhadap klien.
Diagnosa Ibu G1P0A0 usia kehamilan 6-7 minggu, janin
hidup tunggal intra uterin, ballotemen (+), KU ibu dan janin baik.
- Ibu mengatakan senang dengan
kehamilannya yang pertama dengan keluhan pusing, mual, muntah sudah lebih
dari 3 minggu.
- Pemeriksaan umum
- Pemeriksaan fisik
- Refleks
Masalah
: tidak ada
Kebutuhan
:
- Informasikan kepada ibu dan keluarga
tentang hasil pemeriksaan
- Tablet suplemen tambahan
nutrisi dan vitamin untuk ibu hamil
3. Diagnosa Potensial
Yaitu mengidentifikasikan masalah atau diagnosa
potensial lain berdasarkan rangkaian dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila mungkin dil;akukan pencegahan, sambil
melakukan pencegahan dan menngamati klien hendaknya bidan diharapkan dapat
bersiap – siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.
4. Tindakan Segera
Yaitu mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
Bidan atau Dokter dan alat untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan yang sesuai kondisi klien.
5. Perencanaan
Yaitu kelanjutan dari manajemen terhadap masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
6. Pelaksanaan
Yaitu rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secara efisien dan aman.
7. Evaluasi
Yaitu mengecek apakah yang telah diberikan telah benar
– benar sesuai dengna kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam
masalah dan diagnosa.
Kemungkinan
hasil evaluasi yang ditemukan adalah :
- Tercapainya seluruh perencanaan
tindakan
- Tercapainya sebagian dari
perencanaan tindakan sehingga dibutuhkan revisi.
Hasil evaluasi dari penanganan yang
telah dilakukan terhadap kasus ini berupa : ibu dan keluarga paham dengan
penjelasan yang diberikan dan mampu untuk mengulangi asuhan yang telah
diberikan.
2.9 Pendokumentasian SOAP
Dalam Pendokumentasian atau catatan asuhan dapat
diterapkan dalam bentuk SOAP. SOAP adalah suatu pendokumentasian yang terdiri
dari :
1. Subjek : Data Subjektif yaitu
data dari pasien didapat dari Anamnese atau allo anamnese.
2. Objek : Data Objek adalah
hasil pemeriksaan physic beserta pemerikasaan diagnotik dan dukungan lain, juga
catatan medik lain.
3. Assasment : Analisa dan
interprestasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat kesimpulan yang terdiri
dari diagosa / masalah potensial dan perlunya tindakan segera.
4. Planning atau Perencanaan :
merupakan gamabaran pendokumentasian dari tindakan (implementasi). Evaluasi
rencana didalamnya termasuk : Asupan mandiri, Kalaborasi, Tes diagnosa/Lan,
Konseling, dan Follow up.
Itu adalah isi utama dari SOAP juga bisa ditambahkan dengan Evaluasi tanpa
disingat E yang bertujan untuk mengecek semua pendokumentasian dari SOAP itu
sendiri.
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny”Y” G1P0A0H0 DENGAN USIA KEHAMILAN 6-7 MINGGU
di
KLINIK
BERSALIN SUMIARIANI MEDAN JOHOR
TANGGAL
28 JULI – 08 AGUSTUS 2015
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Tanggal Masuk : 28 Juli 2015
No. Register : -
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny. Y Nama
suami : Tn. S
Umur : 27th Umur : 28th
Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia Suku/Kebangsaan :
Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Jl. Besar IV Pd. Bulan Alamat rumah : Jl. Besar IV Pd.
Bulan
Hp/Telp : 081375711915 Hp/Telp : 0813687754
B. ANAMNESA
Pada tanggal : 28 Juli
2015 Pukul
: 21.45 WIB Oleh : Misykah Khairani
1.
Alasan kunjungan saat ini : pertama ulangan Ada
keluhan
2.
Keluhan-keluhan
: Pusing, mual, muntah + 3 minggu
3.
Riwayat Menstruasi
Haid
Pertama : Umur 14 tahun ° Teratur/tidak teratur :
teratur
Siklus : 28 hari °
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 3x ganti doek/hari ° Sifat darah :
merah,
Dismenorhoe : ada
cair, stosel
4. Riwayat Kehamilan,
Persalinan dan Nifas yang lalu G1P0Ab0
NO
|
Tgl Lahir/Umur
|
Usia Kehamilan
|
Jenis Persalinan
|
Tpt Persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
|
BBL
|
Nifas
|
|||
Ibu
|
Bayi
|
BB Lahir
|
Keadaaan
|
Lactasi
|
Kelainan
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5. Riwayat
Kehamilan ini
Hari 1
Haid Terakhir : 08 Juni 2015
Taksiran
Persalinan : 15 Maret 2016
Keluhan-keluhan
pada : Trimester I : Pusing, Mual, Muntah +3mingg
Trimester II :
-
Trimester III :
-
Pergerakkan
anak pertama sekali :
belum terasa
10 kali 10-20
kali >20 kali
Bila lebih dari 20x dalam 24 jam, dengan
frekuensi :
Keluhan
yang dirasakan (bila ada di jelaskan) :
∙ Rasa lelah : ada
∙ Mual dan muntah : ada
∙ Nyeri perut : ada sedikit
∙ Panas menggigil : tidak ada
∙ Sakit kepala berat : tidak ada
∙ Penglihatan kabur : tidak ada
∙ Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada
∙ Rasa gatal pada vulva, vagina dsb. : tidak ada
∙ Pengeluaran cairan pervaginan : tidak ada
∙ Nyeri, kemerahan, tegang pd tungkai : tidak ada
∙ Oedema : tidak ada
∙ Lain-lain (jelaskan) : tidak ada
Obat-obat
yang dikonsumsi : tidak ada
Ke
khawatiran khusus : tidak ada
Pola
Eliminasi
BAK : Frekuensi 6x1 kali/hari. Warna kuning jernih
Keluhan waktu BAK : tidak ada
BAB : Frekuensi 1x2 hari. Warna kuning kecoklatan.
Konsistensi : lunak
Keluhan waktu BAB : tidak ada
Pola
Aktivitas sehari hari
Istirahat dan tidur : siang 1 jam, malam 8 jam
Seksualitas : 2x1 minggu
Imunisasi
TT I tanggal : 28 Agustus 2015 TT II
tanggal : Belum dilakukan
Kontrasepsi
yang pernah digunakan : tidak ada
6. Riwayat Penyakit Sistematik yang pernah
diderita
Penyakit
jantung : tidak ada
Penyakit
ginjal : tidak ada
Penyakit
asma/TBC paru : tidak ada
Penyakit
Hepatitis : tidak ada
Penyakit
DM : tidak ada
Penyakit
hypertensi : tidak ada
Penyakit
epilepsi : tidak ada
Lain-lain : -
7. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit
jantung : tidak ada
Penyakit
hypertensi : tidak ada
Penyakit
DM : tidak ada
Gemelia : tidak ada
Lain-lain : -
8. Riwayat sosial ekonomi
Status
Perkawinan : sah
Respon
ibu dan keluarga terhadap kehamilan :
Dukungan
suami/keluarga terhadap kehamilan
Pengambil
keputusan dalam keluarga
Pola
makan / minum
-
Makanan
sehari-hari. Frekuensi : 3x1 kali/hari, banyaknya sedikit/ ½ porsi
-
Perubahaan
makan selama ngidam : 1x1 kali/hari, banyaknya sedikit
-
Jenis
makanan yang dimakan : ½ piring nasi, 1 potong ikan, sayur, buah, air putih
-
Perubahaan
jenis makanan selama ngidam : ½ piring nasi, 1 potong ikan, sayur, air putih.
NB : Selama ngidam ibu sering mengonsumsi cemilan seperti : Mie instan, rujak,
es, makanan ringan dll.
-
Perubahan
makan yang dialami (ngidam, nafsu makan, dll)
-
Minum 8
gelas/hari
Suami
: Bukan Perokok
Suami : Bukan Peminum
Suami : Bukan Pemakai
Kegiatan sehari-hari (bebas bekerja)
: nyuci, nyapu, memasak, mengepel dll
Tempat dan petugas kesehatan yang
diinginkan membantu persalinan : Klinik Bidan Sumiariani.
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
1. Status emosional : Stabil
2. Pemeriksaan fisik umum : BB : 52 kg, Pols
: 80x/m
BB sebelum hamil : 46 kg
3. Tanda vital : TD : 110/70 mmHg, Pols : 80x/m
RR : 20x/m, Temp : 36°C
6. Mata : Conjungtiva : Pucat
Sklera mata :
putih
Odem palbebra :
tidak ada
8. Mulut : Lidah : Bersih Tidak bersih
Tonsil : Tidak meradang
Pharynx : Tidak meradang
Aerola mammae : Bewarna hitam
Puting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran dari puting : Tidak ada
12. Aksila : Pembesaran kelenjar getah bening :
Tidak ada
13. Abdomen
Memanjang Melebar
-
Linea :
Nigra Alba
-
Striae : Livide Albican
- Bekas luka operasi : Tidak ada
- Pergerakkan janin : Tidak terlihat/Tidak teraba
Pemeriksaan khusus
kebidanan
- Kontraksi :
Tidak ada
- Tinggi fundus :
Belum teraba
- Bagian janin yang terdapat di fundus : Belum teraba
- Bagian teggang/memampan : Belum teraba
- Bagian kecil :
Belum teraba
- Presentasi :
Belum teraba
- Penurunan bagian terbawah : Belum teraba
- Auskultasi :
DJJ : -
Puntum max :
-
Frekuensi :
- reguler/ireguler
Pemeriksaan panggul luar
- Distancia Spinarum : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Distancia Kristarum : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Conjugata Eksterna : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Lingkar Panggul Luar : Tidak dilakukan pemeriksaan
14. Genitalia
Vulva : pengeluaran : Tidak ada
Varices :
Tidak ada
Kemerahan/lesi : Tidak ada
Perineum : Bekas luka/luka perut
: Tidak ada
Lain-lain/ jelaskan : Tidak ada
15. Pinggang
(Periksa ketuk : Coste-Vertebre-Angel-Tendernes = CVAT)
Nyeri : Tidak ada
16. Ekstremitas
Oedem
pada tangan/jari : Tidak ada
oedem pada tangan/jari
Oedem
ektremitaas bawah : Tidak ada
oedem pada ektremitas bawah
Varices : Tidak
ada
Refleks
patella :
Positif (+)
D.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. HB :
Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Protein
urine :
Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Glukose
urine :
Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Lain-lain : Tidak
dilakukan pemeriksaan
II. INTERPRETASI DATA /
DIAGNOSA
Diagnosa :
G1P0A0, umur kehamilan minggu hari dengan Emesis Gravidarum
Janin : tunggal ,Hidup, intrauterin
Data Dasar :
Ibu mengatakan ini hamil ke yang pertama, dan tidak pernah keguguran.
Ibu mengatakan sering mengalami pusing, mual,
muntah +3minggu.
TFU :
cm
Leopold
I : Tidak dilakukan.
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
TBJ :
Punctum Maksimum :
Masalah : Tidak Ada
Data Dasar : Tidak Ada
Kebutuhan :
- Informasi hasil pemeriksaan
pada ibu dan keluarga
- Anjurkan ibu untuk banyak
istirahat dan mengurangi kerja yang berat
- Anjurkan ibu untuk memenuhi
kebutuhannnya dengan makanan yang bergizi
- Ingatkan ibu untuk tetap
menjaga personal hygiene nya
- Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
susu ibu hamil
- Beritahu ibu agar tidak terlalu
banyak makan makanan yang berminyak banyak.
- Beritahu ibu tanda tanda bahaya
pada kehamilan trimester 1.
Anjurkan
ibu untuk mengontrol kehamilannya minimal 4 kali selama masa kehamilannya.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA
/ MASALAH POTENSIAL
Hyperemesis
gravidarum
IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN
SEGERA
Megubah pola makan menjadi 3x1
sedikit tapi sering, mengurangi makan makanan mie instan, makanan berminyak
karena akan merangsang mual, makanan yang asam-asaman.
V. PERENCANAAN
1.
Lakukan Informed consent.
2.
Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
3.
Beritahu asupan nutrisi yang baik
4.
Ajurkan ibu untuk istirhat yang cukup
5.
Anjurkan untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe.kalk,vit c
6.
Beritahu jadwal kunjungan ulang.
7.
Anjurkan ibu untuk
pelaksanaan suntik TT I pada awal kunjungan kehamilannya.
VI. IMPLEMENTASI /
PELAKSANAAN
1.
Melakukan informed consent.
2.
Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dan
janin saat ini dalam batas normal.
3.
Beritahu aturan nutrisi yang baik seperti nasi, sayur,
lauk dan buah-buahan.serta sayur-sayuran berwarna hijau seperti
(bayem,kangkung, kacang-kacngan dls.)
4.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
5.
Memberitahu ibu untuk tetap
relax dan tenang selama proses kehamilan.
6.
Anjurkan untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 1x1 guna mencegah
terjadinya anemia, kalsium 1x1 untuk pertumbuhan tulang,
gigi janin dan ibu, vit c 1x1 untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
7.
Memberi ibu suntikan
TT I dengan metode IM
8.
Beritahu jadwal kunjungan ulang yaitu pada 2 minggu
berikutnya atau bila ada keluhan.
VII. EVALUASI
Ibu mengerti dengan apa yang telah
dijelasakan dan mau melaksanakannya
Ibu mau melakukan kunjungan ulang.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
4.1 Antenatal Care
Ny.”Y” umur 27 tahun G1P0A0 HPHT 08-06-2015 lamanya 7 hari, banyaknya 3x ganti pembalut dan taksiran persalinan tanggal 15-03-2016. Penulis melakukan pemeriksaan
kehamilan pada Ny “Y” usia kehamilan 7 minggu 1 hari. Setelah pemeriksaan
kehamilan tidak ditemukan kelaianan atau komplikasi, secara keseluruhan dalam
batas normal. Ibu mengatakan ini kala pertama
melakukan pemeriksaan kehamilannya pada Trimester Pertama (sesuai sumber :
Saifudin, Abdul Bahri 2002). Untuk melakukan kunjungan kehamilan pertama pada
Trimester I sebelum usia kehamilan mencapai minggu ke-14. Untuk mendapatkan
Informasi-informasi kehamilan dan mendorong ibu agar berprilaku yang sehat (
gizi, latihan, dan kebersihan, istirahat dan sebagainya). Serta membangun rasa
salig percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil, Melakukan tindakan
pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia, kekurangan zat besi, serta
mendeteksi masalah dan menanganinya. (Ummi Hani dkk: 2010)
Pada anamnesa ini ibu mengatakan sering mengalami pusing, mual dan muntah sewaktu pagi
hari dan merasakan pembesaran payudara seperti menegang. Hal ini merupakan
perubahan psikologi normal yang terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan
Trimester I karena adanya perubahan dan peningkatan hormon estrogen dan
progestron dalam tubuh. Banyak wanita hamil yang merasakan kebutuhan untuk
dicintai dan mencintai tetapi bukan dengan seks.
Pada kasus Ny. “ Y” KU : Baik, Kesadaran :
Composmetis, KE : Tidak Stabil, TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, R : 20 x/mnt, S : 36oC serta pemeriksaan fisik
secara sistematis dalam batas normal. Tidak
dilakukannya pemeriksaan uji laboratorium..
Penatalaksanaan yang
diberikan kepada ibu hamil adalah Beritahu
ibu aturan
nutrisi yang baik seperti nasi, sayur, lauk dan buah-buahan.serta sayur-sayuran
berwarna hijau seperti (bayem,kangkung, kacang-kacngan dls.). Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Memberitahu ibu untuk tetap
relax dan tenang selama proses kehamilan.. Anjurkan untuk tetap mengkonsumsi
tablet Fe 1x1 guna mencegah terjadinya anemia, kalsium 1x1 untuk pertumbuhan tulang, gigi janin dan ibu, vit
c 1x1 untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Hal
ini sesuai dengan teori yang ada bahwa : kebutuhan nutrien selama hamil akan
menjadi meningkat. Karena ibu akan mengalami peningkatan kebutuhan nutrien
selama proses kehamilan. Kebutuhan zat gizi ibu akan bertambah menjadi tiga
kali lipat dari biasanya. Kebutuhan Kalori ibu juga akan mengalami peningkatan
kira-kira 15% dari kebutuhan kalori wanita normal. Ibu yang mengonsumsi jumlah
asam folat adekuat sebelum konsepsi dan selama bulan awal kehamilan akan
menurunkan resiko mengandung bayi dengan efek tuba neural (mis. Spina bifida,
anensefali). Adapun jenis makanan yang kaya akan asam folat alami mis: Jus
jeruk, sayuran hijau, brokoli, asparagus. Ibu hamil juga dianjurkan unuk
mengonsumsi 1300 mg/harinya terutama pada remaja hamil.
Serta
anjurkan ibu untuk mengonsumsi Diet emesis/hiperemesis III. Diet ini ditujukan
untuk ibu hamil yang mengalami emesis/hiperemesis ringan. Makanan ini cukup
dalam semua zat kecuali kalsium. Nilai gizi sehari diet ini adalah 2269 kalori,
73 g protein, 59 g lemak, 368 g karbohidrat, 0,4 g kalsium, 7491 SI vitamin A,
dan 199 mg vitamin C, minuman boleh diberikan bersama makanan
Contoh menu ibu hamil
Pagi
|
Pkl. 10.00 atau
16.00
|
Siang
|
Malam
|
Nasi, Daging bumbu
kuning, Oseng buncis
|
Bubur kacang hijau
|
Nasi, Ikan goreng,
tempe, sayur asem, pepaya
|
Nasi, ayam bumbu,
tahu goreng, sayur bobor, pisang
|
Ibu juga sudah mendapatkan suntikan
TT I pada awal kunjungan kehamilannya, guna memberikan kekebalan pada janin
terhadap infeksi tetanus ( Tetani neonatorium) pada saat persalinan, maupun
postnatal. Dalam pelaksanaan nya Bidan Sumiariani telah memberikan konseling
mengenai kehamilan ibu dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kesehatan, tumbuh kembang janin ibu agar ibu dan janin tetap sehat.
Hal ini erat kaitannya dengan teori
kehamilan TM I bahwa diawal kunjungan ibu akan mendapatkan bimbingan serta
konseling tentang kehamilannya. membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil, mendeteksi
masalah ssedini mungkin dan menanganinya. Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorium, anemia, kekuranagn
zat besi. Menurut WHO ibu hamil yang belum pernah mendapatkan imunisasi
TT selama hidupnya, maka ibu tersebut paling sedikit mendapatkan 2 kali injeksi
selama kehamilannya (pertama pada saat kunjungan antenatal pertama, kedua,
empat minggu setelah kunjungan pertama).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melakukan manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu
hamil Trimester I, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Ny.”Y” umur 27 tahun G1P0A0 HPHT 08-06-2015 lamanya 7 hari, banyaknya 3x ganti pembalut dan taksiran persalinan tanggal 15-03-2016. Penulis melakukan pemeriksaan
kehamilan pada Ny “Y” usia kehamilan 7 minggu 1 hari. Setelah pemeriksaan kehamilan
tidak ditemukan kelaianan atau komplikasi, secara keseluruhan dalam batas
normal.
Pada anamnesa ini ibu mengatakan sering mengalami pusing, mual dan muntah sewaktu pagi
hari dan merasakan pembesaran payudara seperti menegang. Hal ini merupakan
perubahan psikologi normal yang terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan
Trimester I karena adanya perubahan dan peningkatan hormon estrogen dan
progestron dalam tubuh. Banyak wanita hamil yang merasakan kebutuhan untuk
dicintai dan mencintai tetapi bukan dengan seks.
Pada kasus Ny. “ Y” KU : Baik, Kesadaran :
Composmetis, KE : Tidak Stabil, TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, R : 20 x/mnt, S : 36oC serta pemeriksaan fisik
secara sistematis dalam batas normal. Tidak
dilakukannya pemeriksaan uji laboratorium..
Penatalaksanaan
yang diberikan kepada ibu hamil adalah Beritahu
ibu aturan
nutrisi yang baik seperti nasi, sayur, lauk dan buah-buahan.serta sayur-sayuran
berwarna hijau seperti (bayem,kangkung, kacang-kacngan dls.). Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Memberitahu ibu untuk tetap
relax dan tenang selama proses kehamilan.. Anjurkan untuk tetap mengkonsumsi
tablet Fe 1x1 guna mencegah terjadinya anemia, kalsium 1x1 untuk pertumbuhan tulang, gigi janin dan ibu, vit
c 1x1 untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
5.2 Saran
1. Masyarakat
Dukungan moral adalah suatu bentuk support yang mudah
dan tidak mengeluarkan biaya, namun sangat bermanfaat untuk lebih membangun
kepercayaan pasien.
2. Untuk Lahan Praktik
Upaya peningkatan mutu sesuai dengan standar praktik
kebidanan guna tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Dalam
pendokumentasian yang ada saat ini memang baik untuk proses pembelajaran, namun
untuk mengaplikasikan dalam praktik di lahan sangat tidak efisien dan tidak
ekonomis.
3. Untuk Mahasiswa
Penerapan teori perencanaan asuhan kebidanan dengan
pendekatan manajemen kebidanan yang tepat dan efisien ditujukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Hani, Ummi, dkk 2010. Asuhan
Kebidanan pada Kehamilan Fisiologi, Jakarta, salemba, medika.
Rumdasih, Yumyum, dkk. 2010. Gizi
dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta, EGC.
C:\Users\USER\Documents\ASKEB I JURNALKU\HUBUNGAN PARITAS DAN STATUS
NUTRISI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI RB “NH”
KUWARON GUBUG KABUPATEN PURWODADI
E-JURNAL.htm \
C:\Users\USER\Documents\ASKEB I JURNALKU\HUBUNGAN STATUS GIZI IBU SELAMA
HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIRON
KECAMATAN BANYAKAN KEDIRI E-JURNAL.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar