Minggu, 06 September 2015

Kasus TM 1 Ibu Hamil Klinik SUMIARIANI Medan Johor


Laporan Kasus Klinik

Kasus Ibu Hamil Trimester I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

MISYKAH KHAIRANI        P07524414030

DOSEN PEMBIMBING : Bebaskita Ginting, SsiT, MPH
POLTEKKES KEMENKES MEDAN
D-IV KEBIDANAN
TA : 2014/2015




KATA PENGANTAR
           
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena saya dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas ASKEB 1 Kehamilan. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Kasus Kehamilan pada Trimester 1. Saya  juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Bebaskita Ginting  selaku Dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
            Akhirnya saya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat untuk kami dan untuk  pembaca.

Medan, 25 Agustus  2015




        Penyusun














BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar belakang

Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal.(yuni kusmiati, sst. Dkk).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang meliputi pengetahuan tentang kehamilan terdapat pengetahuan kurang (31,03%), gejala ketidaknyamanan kehamilan (34,64%), penyebab ketidaknyamanan kehamilan (28,57%) dan cara mengatasi ketidaknyamanan kehamilan (35,48%). (Jurnal Kebidanan Ny.A Pundenarum Demak 2015)

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat ferrtilisasi hingga lahirnya bayi, kelahiran normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atu 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3 trismester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo,2009,hal:213)
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO memprikirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fatal.
Peran antenatal dalam mempromosikan kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir secara logis merupakan hal yang rumit karena begitu banyak gaya dan model yang saling berinteraksi untuk mempengaruhi efektivitas dari asuhan tersebut, disamping mutu asuhan itu sendiri. Pada banyak negara berkembang asuhan antenatal ini terdiri dari asuhan nonreguler. Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. (Sumber : Esti Hitatami Jurnal Kebidanan 2014).
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester I yang dilakukan pada Klinik Sumiariani juga menggunakan metote Hypnobirthing dalam pelaksanaan Asuhan Kehamilan tanpa membelakangkan kepentingan hak dan etika klien pada ibu hamil yang datang untuk melaksanakan Asuhan Kehamilan Trimester I. Setiap klien ibu hamil yang datang dapat mendiskusikan masalah kehamilan yang dihadapinya kepada bidan klinik. Segala bentuk keputusan akhir selalu diutarakan kepada klien untuk mengambil keputusan dengan tepat sesudah mendapat bimbingan dan arahan tentang masalah kebidannya. Klien yang datang selalu diarahkan untuk selalu merasa rileks dan tenang dalam menghadapi berbagai masalah kehamilannya, terutama pada kehamilan Trimester I seperti : Mual, Pusing dan muntah.


1.2       Perumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas rumusan masalah pelaksanaan tugas klinik (real setting) ini adalah. “Bagaimanakah Gambaran Asuhan Kebidanan Trimester I pada Klinik Sumiariani di Medan Johor tahun 2015”.

1.3       Tujuan Penulisan

1.3.1    Tujuan umum

Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Trimester I dengan memperhatikan pola etika, komunikasi dan keterampilan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan.

1.3.2    Tujuan Khusus

Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan penulis diharapkan mampu :

  Melaksanakan pengkajian data dengan mempertimbangkan pelaksanaan etika, komunikasi dan keterampilan dalam pelaksanaan asuhan.
  Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
  Menentukan antisispasi masalah potensial.
  Mengidentifikasi kebutuhan segera
  Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
  Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
  Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
  
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.      Teori Kehamilan Trimester I
2.1     Kehamilan Normal

              Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari koonsepsi sampai lahirnya janin,lamanya 280 hari (40 minnggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002)
Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan. kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu :
         Trimester 1 (0-12 Minggu)
         Trimester 2 (12-28 Minggu)
         Trimester 3 (28-40 Minggu)
Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim membesar karna pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah mengikuti pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi ASI.

         0-4 Minggu
            Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
         4-8 Minggu
            Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang wajah, mata, kaki dan tangan.



         8-12 Minggu
            Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk.

2.2    Proses Terjadinya Kehamilan

Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. (Sarwono, 2008).
Proses kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Saat terjadinya ejakulasi lebih dari 3cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kemudian akan masuk ke dalam organ genetalia interna wanita. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu :
1. Tahap penembusan korona radiata.
            Dari 200-300 juta sel sperma, hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida
            Zona ini adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling ovum yang menginduksi reaksi akrosom. Hanya satu sel sperma yang dapat menembus oosit dan yang lainnya dapat menempel di zona pellusida.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel
Sperma dan ovum masing-masing menyumbangkan setengah dari kromosom untuk membuatnya berjumlah 46. Sperma dan ovum yang dibuahi disebut zigot. Baik sperma maupun ovum tidak dapat bertahan lebih dari 2 sampai 3 hari dan pembuahan terjadi bila hubungan seksual dilakukan 48 jam sebelum atau 24 jam setelah masa ovulasi. Selanjutnya konsepsi akan berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
      Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk zigot yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.



2.3       Tanda – tanda Hamil

1.      Tanda Tidak Pasti
a.       Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim, tanda
b.       Piskacek dan tanda hegar 
c.       Perubahan pada servik, servik menjadi lunak pada peraban selunak bibir. Kontraksi brakon hiks.
d.      Ballotement
e.      Pemeriksaan Biologis (+)
f.      Pembesaran perut
g.     Tanda chadwik
h.     Amenorhoe
i.      Mual dan muntah
j.      Perasaan dada berisi dan sering nyeri
2.       Tanda Kemungkinan
a.       Pembesaran perut
b.       Tanda Hegar
          Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
c.       Tanda Goodel
          Tanda Goodle adalah pelunakan serviks. Pada wanita hamil serviks melunak seperti bibir.
d.      Tanda Chadwicks
          Terjadinya perubahan warna menjadi keungguan pada vulva, mukosa vagina termasuk juga pada porsio dan serviks.
e.       Tanda Piscaseck
          Terjadinya pembesaran uterus yang tidak simetris.
f.       Kontraksi Braxton Hicks
          Merupakan perenggangan otot uterus, akibat meningkatnya actomysin didalam otot uterus.
g.       Pemeriksaan Planotes positif
          Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya HCG. Hormon ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat cepat pada hari ke 30-60.


3.     Tanda Pasti
a.      Gerakan janin yang dapat dirasakan,diraba bagian-bagian janin.
b.      Denyut jantung janin didengar baik melalui leanec, Doppler, dan dicatat fotoelectrocardiogram, dilihat pada USG.
c.      Terlihat tulang-tulang janin pada foto roentgen.

2.5       Ketidak nyamanan dalam Kehamilan
                         
 Ketidak nyamanan dalam kehamilan terdiri dari :
1.      Mual dan muntah
2.      Sakit kepala
3.      Saliva yang berlebih
4.      keletihan
5.      Nafas pendek
6.      Nyeri punggung bagian kanan
7.      peningkatan pengeluaran pervaginam
8.      Mengidam makanan
9.      Varices
10.    Nyeri setelah berhubungan
11.    Gusi berdarah
12.    Sering BAK
13.    Rasa panas dalam perut
14.    Hyperpigmentasi pada wajah dan parudaya
15.    Konstipasi
16.    Hemoroid
17.    Kaki bengkak
18.    Nyeri pada ligamentum, rotudum
2.6       Pemerikasaan Kehamilan
        
2.6.1    Pengertian ANC
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2001)
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. (Esti Hitatami : Jurnal Kebidanan 2014)
Pemeriksaan ini diutamakan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu untuk menghadapi persalinan, nifas, persiapan laktasi dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

2.6.2    Tujuan Antenatal Care
Dalam pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain:
1.  Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan  kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2.  Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi.
3.   Menganalisa secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum yaitu pembedahan dan kebidanan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6.  Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal.
7. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana.
8. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal (Sarwono, 2002)

2.6.3    Jadwal Pemeriksaan Antenatal care

1. Pemeriksaan pertama
   
          Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid 
    
2. Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan, setiap 2
minggu sekali sampai usia kehamilan 9 bulan dan setiap 1 minggu sekali sejak usia kehamilan 9 bulan sampai melahirkan.
    
3. Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan bila ada keluhan tertentu yang dirasakan oleh ibu hamil. Sesuai dengan kebijakan program saat ini kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali trimester tiga (Sarwono, 2002)

2.6.4    Pelayanan Antenatal care

Sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T”, meliputi :

1) Timbang berat badan (T1)
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
2) Ukur tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5) Pemberian imunisasi TT (T5)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
7) Pemeriksaan VDRL (T7)
8)
  Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)
9)
   Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T (Prawiroharjo, 2002)


2.7         Kebutuhan Ibu Hamil

Trimester I
a. Nutrisi  : Status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak langsung pada perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkannya. Status gizi pada ibu hamil akan sangat berpengaruh pada berat bayi lahir yang sedang dikandung. Berbagai gangguan gizi dan masalah psikososial dapat dicegah melalui prilaku penunjang dari orang tua, ibu atau para pengasuh dalam keluarga untuk selalu menyediakan makanan dengan gizi seimbang bagi anggota keluarganya. Adapun yang dimaksudkan dengan gizi yang seimbang ialah makanan yang di konsumsi oleh individu yang mengandung zat tenaga sesuai dengan kadar kebutuhan tubuhnya.
            Kebutuhan nutrien pada ibu hamil akan meningkat jauh lebih pesat dari wanita normal pada umumnya. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai kebutuhan nutrien selama masa kehamilan :
1. Kebutuhan aktual selama hamil bervariasi di antara individu dan dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya ataupun riwayat kesehatan.
2. Kebutuhan terhadap satu nutrien dapat diganggu oleh asupan yang lain.
3. Kebutuhan nutrisi tidak konstan selama perjalanan kehamilan.

            Kebutuhan kalori akan mengalami peningkatan kira-kira 15% karena adanya peningkatan laju metabolik basal dan adanya peningkatan berat badan sehingga meningkatnya jumlah kalori yang dibakar selama aktivitas.
            Sama seperti halnya kebutuhan protein. Kebutuhan ini akan meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan maternal dan penambahan volume darah. Umumnya wanita hamil sangat dianjurkan untuk mengonsumsi protein sekitar 2-25 g/kg berat badan.
            Seorang ibu yang mengonsumsi jumlah asam folat adekuat sebelum konsepsi dan selama awal bulan kehamilannya akan menurunkan resiko bayi dengan defek tuba neural (mis. Spina bifida, anensefali). Adapun makanan yang banyak mengandung kebutuhan asam folat meliputi : Jus jeruk, Brokoli, sayuran hijau, asparagus.
            Sedangkan ibu hamil yang masih dibawah umur 20 tahun sangat dianjurkan untuk mengonsumsi 1300mg/hari kalsium, yang berfungsi sama halnya dengan kebutuhan asam folat bagi wanita hamil pada masa kesuburannya.

Tabel pertambahan BB bedasarkan  status gizi ibu sebelum hamil
Kategori berat bedasarkan BMI
Total kenaikan BB (kg)
Penambahan BB
TM I (kg)
TM II (kg)
Normal ( BMI 19,8-26)
12,5 – 13
2,3
0,49
Kurus (BMI <19,8)
11,5 – 16
1,6
0,44
Lebih
7 – 11,6
0,9
0,3
Obesitas (BMI >29)
6



            Adapun distribusi penambahan BB ibu hamil TM I ialah : Terutama pada penambahan jaringan ibu dan cadangan lemak, BB janin pada 10 minggu mencapai lebih kurang 5 gram.

Diet Ibu Hamil dengan Emesis/Hyperemesis

            Mual muntah dapat dikaitkan dengan penurunan sekresi asam lambung, penurunan enzim pencernaan, penurunan motilitas gastrointestinal, iritasi lambung atau asidosis. Keluhan mual dan muntah yang disertai pusing saat hamil muda disebut emesis/hiperemesis yang biasanya akan hilang sedikit demi sedikit di akhir trimester pertama kehamilan, tetapi adakalanya keluhan ini semakin bertambah dan dapat mengganggu aktifitas ibu selama masa kehamilannya sehingga menyebabkan kondisi fisik ibu hamil bertambah kurus, lemas dan kekurangan cairan. Kondisi ini akan menyebabkan bekurangnya penyerapan oksigen dan zat makanan ke dalam tubuh sehingga menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang fatal.
            Untuk itu, cara mengatasinya selain pengobatan, diet ibu hamil perlu diatur. Diet yang diberikan haruslah memenuhi syarat gizi dan sesuai porsi ibu hamil.

Diet emesis/hiperemesis I (Kategori berat)
            Makanan terdiri dari roti kering dan buah0buahan, semua zat gizi dikurangi, kecuali vitamin C. Oleh karena itu, hanya diberikan beberapa hari. Nilai gizi diet ini sehari adalah 1059 kalori, 15 g protein, 2 g lemak, 259 g karbohidrat, 0,1 g kalsium, 1,788 SI vitamin A dan 283 mg vitamin C. Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya.


Diet emesis/hiperemesis II
            Diet ini diberikan apabila rasa mual dan muntah sudah mulai bekurang. Secara berangsur mulai berikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Makanan ini rendah dalam semua zat gizi kecuali vitamin A dan C. Nilai gizi sehari diet ini adalah 1,672 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, 293 g karbohidrat, 0,3 g kalsium, 7,266 SI vitamin A dam 199 mg vitamin C. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan.

Diet emesis/hiperemesis III
            Diet ini ditujukan untuk ibu hamil yang mengalami emesis/hiperemesis ringan. Makanan ini cukup dalam semua zat kecuali kalsium. Nilai gizi sehari diet ini adalah 2269 kalori, 73 g protein, 59 g lemak, 368 g karbohidrat, 0,4 g kalsium, 7491 SI vitamin A, dan 199 mg vitamin C, minuman boleh diberikan bersama makanan.
Contoh menu ibu hamil
Pagi
Pkl. 10.00 atau 16.00
Siang
Malam
Nasi, Daging bumbu kuning, Oseng buncis
Bubur kacang hijau
Nasi, Ikan goreng, tempe, sayur asem, pepaya
Nasi, ayam bumbu, tahu goreng, sayur bobor, pisang
Nasi, Telur dadar
Puding agar-agar srikaya
Nasi, semir lidah, Tahu bumbu, Rujak, Urapan
Nasi, Daging bumbu, opor, Tempe goreng, Asam-asam, Buncis, Pisang
Nasi, Kering teri, Tumis kacang, Tauge
Getuk
Nasi Ayam goreng, Rendang tempe, Sup sayuran, Pepaya
Nasi, Daging buumbu, tahu isi, Sayur kare, Pisang
b. Kebersihan  : karena kadar estrogen meningkat dan memicu lender sehingga menimbulkan yang kental (keputihan) maka hendaknya ibu hamil dalam tahap ini memperhatikan kebersihan diri terutama vagina dalam menggutamakan air hangat minimal 2x sehari.
c. Sexualitas : karena pada tahap ini hormone masih belum dapat menyesuaikan diri dalam tubuh sehingga menyebabkan libido ibu hamil menurun dan pada tahap ini masih merupakan tahap implementasi hasil pembuahan sehingga hubungan seks ttahap ini perlu sedikit hati-hati.
d. Psikologi : tahap ini ibu hamil perlu kepercayaan diri sehingga dukungan orang sekitar sangat diperlukan.


2.8       Manajemen Varney
Definisi Manajemen Varney

Manajemen kebidanan varney adalah bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada pasien yang berupa metode pemecahan 7 langkah varney yaitu pengkajian, interprestasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Langka – langka dalam manajemen varney yaitu :
1.      Pengkajian
Yaitu mengumpulkan data atau sebuah informasi yang akurat dari sumber – sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Data subjektif

·       Biodata, identitas pasien dan suami
Yang perlu dikaji : Nama ibu dan suami, umur, suku/bangsa, pendidikan pekerjaan, alamat. Tujuan dilakukan anamnesa ini untuk mengidentifikasi (mengenal) pasien lebih dekat.
·         Keluhan utama
Merupakan alasan utama pasien untuk datang ke BPS dan mengetahui keluhan pasien.
·         Riwayat penyakit kehamilan (perdarahan, pre-eklamsia, eklamsia, penyakit kelamin, anemia, dll ).
·         Kebiasaan waktu hamil (Makan, Obat-obatan/ jamu, Merokok dll)
·         Riwayat persalinan sekarang (Jenis persalinan, ditolong, lama persalinan, ketuban, panjang tali pusat, plasenta, komplikasi persalinan pada ibu dab bayi, keadaan BBL). Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dan riwayat penyakit atau kelainann yang diderita ibu.





 Data objektif
     Data objektif merupakan data yang dikumpulkan dari pemeriksaan umum dan khusus.
·         Pemeriksaan umum
Secara teori kemungkinan ditemukan gambaran keadaan umum pasien baik yang mencakup kesadaran, tekanan darah,nadi, pernafasan, suhu, tinggi badan, berat badan dan keadaan umum pasien.
Keadaan normal yaitu apabila kesadaran CMC, TD 110/70 mmHg, nadi 80x/I, pernafasan 20x/i, BB sebelum hamil 46 Kg, BB saat hamil 52 Kg.
·         Pemeriksaan khusus
Inspeksi secaha head to toe dalam batas normal
Pemeriksaan Mc. Donal, TBBJ dan DJJ belum bias di dengar dan di ukur
·         Pemeriksaan refleks pada ibu hamil yaitu reflek patella Kiri (+) kanan (+).
·         Pemeriksaan penunjang
·         Pemeriksaan Hb, protein urine,  glukosa urine, USG dan CTG belum dilakukan.


2.      Interprestasi Data Dasar
Yaitu mengidentifikasi dengan benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas dasar – dasar yang etlah dikumpulkan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa spesifik. Masalah dan diagnosa keduanya digunakan, karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi sesungguhnya membutuhkan penanganan yang dituangkan kedalam sebuah rencana asuhan terhadap klien.

Diagnosa Ibu G1P0A0 usia kehamilan 6-7 minggu, janin hidup tunggal intra uterin, ballotemen (+), KU ibu dan janin baik.
  1. Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya yang pertama dengan keluhan pusing, mual, muntah sudah lebih dari 3 minggu.
  2. Pemeriksaan umum
  3. Pemeriksaan fisik
  4. Refleks
Masalah : tidak ada


Kebutuhan :
  1. Informasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
  2. Tablet suplemen tambahan nutrisi dan vitamin untuk ibu hamil

3.      Diagnosa Potensial
Yaitu mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila mungkin dil;akukan pencegahan, sambil melakukan pencegahan dan menngamati klien hendaknya bidan diharapkan dapat bersiap – siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.

4.      Tindakan Segera
Yaitu mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh Bidan atau Dokter dan alat untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang sesuai kondisi klien.

5.       Perencanaan
Yaitu kelanjutan dari manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.

6.       Pelaksanaan
Yaitu rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secara efisien dan aman.

7.      Evaluasi
Yaitu mengecek apakah yang telah diberikan telah benar – benar sesuai dengna kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa.
Kemungkinan hasil evaluasi yang ditemukan adalah :
  1. Tercapainya seluruh perencanaan tindakan
  2. Tercapainya sebagian dari perencanaan tindakan sehingga dibutuhkan revisi.

        Hasil evaluasi dari penanganan yang telah dilakukan terhadap kasus ini berupa : ibu dan keluarga paham dengan penjelasan yang diberikan dan mampu untuk mengulangi asuhan yang telah diberikan.

2.9       Pendokumentasian SOAP

Dalam Pendokumentasian atau catatan asuhan dapat diterapkan dalam bentuk SOAP. SOAP adalah suatu pendokumentasian yang terdiri dari :
1.      Subjek : Data Subjektif yaitu data dari pasien didapat dari Anamnese atau allo anamnese.
2.      Objek : Data Objek adalah hasil pemeriksaan physic beserta pemerikasaan diagnotik dan dukungan lain, juga catatan medik lain.
3.      Assasment : Analisa dan interprestasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat kesimpulan yang terdiri dari diagosa / masalah potensial dan perlunya tindakan segera.
4.      Planning atau Perencanaan : merupakan gamabaran pendokumentasian dari tindakan (implementasi). Evaluasi rencana didalamnya termasuk : Asupan mandiri, Kalaborasi, Tes diagnosa/Lan, Konseling, dan Follow up.
Itu adalah isi utama dari SOAP juga bisa ditambahkan dengan Evaluasi tanpa disingat E yang bertujan untuk mengecek semua pendokumentasian dari SOAP itu sendiri.



















BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny”Y” G1P0A0H0 DENGAN USIA KEHAMILAN 6-7 MINGGU di
KLINIK BERSALIN SUMIARIANI MEDAN JOHOR
TANGGAL
28 JULI – 08 AGUSTUS 2015

ASUHAN KEBIDANAN  PADA IBU HAMIL
Tanggal Masuk            : 28 Juli 2015
No. Register                : -


I.        PENGKAJIAN 

A.    IDENTITAS

Nama                           : Ny. Y                                                Nama suami                : Tn. S 
Umur                           : 27th                                       Umur                           : 28th
Suku/kebangsaan        : Jawa/Indonesia                     Suku/Kebangsaan       : Jawa/Indonesia
Agama                         : Islam                                     Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SLTA                                    Pendidikan                  : SLTA
Pekerjaan                     : IRT                                        Pekerjaan                     : Wiraswasta
Alamat rumah             : Jl. Besar IV Pd. Bulan          Alamat rumah             : Jl. Besar IV Pd.
 Bulan                                     
Hp/Telp                       : 081375711915                      Hp/Telp                       : 0813687754 
                                                                                                           



II.        INTERPRETASI  DATA / DIAGNOSA

Diagnosa   : 
G1P0A0, umur kehamilan     minggu     hari dengan Emesis Gravidarum
Janin : tunggal ,Hidup, intrauterin

 Data Dasar :
 Ibu mengatakan ini hamil ke yang pertama, dan tidak pernah keguguran.
 Ibu mengatakan sering mengalami pusing, mual, muntah +3minggu.
*      HPHT              : 08 Juni 2015
*      TTP                 : 15 Maret 2016


   Palpasi (tidak dilakukan)
TFU :   cm
                              Leopold I      :   Tidak dilakukan.
                              Leopold II     :   Tidak dilakukan
Leopold IV       Tidak dilakukan

TBJ                  :
   DJJ                  :
Punctum Maksimum :
Masalah           : Tidak Ada
Data Dasar      : Tidak Ada
Kebutuhan      :
  1. Informasi hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
  2. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi kerja yang berat
  3. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhannnya dengan makanan yang bergizi
  4. Ingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene nya
  5. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi susu ibu hamil
  6. Beritahu ibu agar tidak terlalu banyak makan makanan yang berminyak banyak.
  7. Beritahu ibu tanda tanda bahaya pada kehamilan trimester 1.
Anjurkan ibu untuk mengontrol kehamilannya minimal 4 kali selama masa kehamilannya.

III.       IDENTIFIKASI  DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Hyperemesis gravidarum

IV.       IDENTIFIKASI  TINDAKAN SEGERA
            Megubah pola makan menjadi 3x1 sedikit tapi sering, mengurangi makan makanan mie instan, makanan berminyak karena akan merangsang mual, makanan yang asam-asaman.

V.        PERENCANAAN
1.          Lakukan Informed consent.
2.          Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
3.          Beritahu asupan nutrisi yang baik
4.          Ajurkan ibu untuk istirhat yang cukup
5.          Anjurkan untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe.kalk,vit c
6.          Beritahu jadwal kunjungan ulang.
7.          Anjurkan ibu untuk pelaksanaan suntik TT I pada awal kunjungan kehamilannya.

VI.       IMPLEMENTASI  / PELAKSANAAN
1.          Melakukan informed consent.
2.          Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dan janin saat ini dalam batas normal.
3.          Beritahu aturan nutrisi yang baik seperti nasi, sayur, lauk dan buah-buahan.serta sayur-sayuran berwarna hijau seperti (bayem,kangkung, kacang-kacngan dls.)
4.          Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
5.          Memberitahu ibu untuk tetap relax dan tenang selama proses kehamilan.
6.          Anjurkan untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 1x1 guna mencegah terjadinya anemia, kalsium 1x1 untuk pertumbuhan tulang, gigi janin dan ibu, vit c 1x1 untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
7.          Memberi ibu suntikan TT I dengan metode IM
8.          Beritahu jadwal kunjungan ulang yaitu pada 2 minggu berikutnya atau bila ada keluhan.


VII.     EVALUASI

  Ibu mengerti dengan apa yang telah dijelasakan dan mau melaksanakannya
  Ibu mau melakukan kunjungan ulang.







BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

4.1  Antenatal Care
Ny.”Y” umur 27 tahun G1P0A0 HPHT 08-06-2015 lamanya 7 hari, banyaknya 3x ganti pembalut dan taksiran persalinan tanggal 15-03-2016. Penulis melakukan pemeriksaan kehamilan pada Ny “Y” usia kehamilan 7 minggu 1 hari. Setelah pemeriksaan kehamilan tidak ditemukan kelaianan atau komplikasi, secara keseluruhan dalam batas normal. Ibu mengatakan ini kala pertama melakukan pemeriksaan kehamilannya pada Trimester Pertama (sesuai sumber : Saifudin, Abdul Bahri 2002). Untuk melakukan kunjungan kehamilan pertama pada Trimester I sebelum usia kehamilan mencapai minggu ke-14. Untuk mendapatkan Informasi-informasi kehamilan dan mendorong ibu agar berprilaku yang sehat ( gizi, latihan, dan kebersihan, istirahat dan sebagainya). Serta membangun rasa salig percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil, Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia, kekurangan zat besi, serta mendeteksi masalah dan menanganinya. (Ummi Hani dkk: 2010)
Pada anamnesa ini ibu mengatakan sering mengalami pusing, mual dan muntah sewaktu pagi hari dan merasakan pembesaran payudara seperti menegang. Hal ini merupakan perubahan psikologi normal yang terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan Trimester I karena adanya perubahan dan peningkatan hormon estrogen dan progestron dalam tubuh. Banyak wanita hamil yang merasakan kebutuhan untuk dicintai dan mencintai tetapi bukan dengan seks.
Pada kasus Ny. “ Y” KU : Baik, Kesadaran : Composmetis, KE : Tidak Stabil, TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, R : 20 x/mnt, S : 36oC serta pemeriksaan fisik secara sistematis dalam batas normal. Tidak dilakukannya pemeriksaan uji laboratorium..
Penatalaksanaan yang diberikan kepada ibu hamil adalah Beritahu ibu aturan nutrisi yang baik seperti nasi, sayur, lauk dan buah-buahan.serta sayur-sayuran berwarna hijau seperti (bayem,kangkung, kacang-kacngan dls.). Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Memberitahu ibu untuk tetap relax dan tenang selama proses kehamilan.. Anjurkan untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 1x1 guna mencegah terjadinya anemia, kalsium 1x1 untuk pertumbuhan tulang, gigi janin dan ibu, vit c 1x1 untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.

Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa : kebutuhan nutrien selama hamil akan menjadi meningkat. Karena ibu akan mengalami peningkatan kebutuhan nutrien selama proses kehamilan. Kebutuhan zat gizi ibu akan bertambah menjadi tiga kali lipat dari biasanya. Kebutuhan Kalori ibu juga akan mengalami peningkatan kira-kira 15% dari kebutuhan kalori wanita normal. Ibu yang mengonsumsi jumlah asam folat adekuat sebelum konsepsi dan selama bulan awal kehamilan akan menurunkan resiko mengandung bayi dengan efek tuba neural (mis. Spina bifida, anensefali). Adapun jenis makanan yang kaya akan asam folat alami mis: Jus jeruk, sayuran hijau, brokoli, asparagus. Ibu hamil juga dianjurkan unuk mengonsumsi 1300 mg/harinya terutama pada remaja hamil.
Serta anjurkan ibu untuk mengonsumsi Diet emesis/hiperemesis III. Diet ini ditujukan untuk ibu hamil yang mengalami emesis/hiperemesis ringan. Makanan ini cukup dalam semua zat kecuali kalsium. Nilai gizi sehari diet ini adalah 2269 kalori, 73 g protein, 59 g lemak, 368 g karbohidrat, 0,4 g kalsium, 7491 SI vitamin A, dan 199 mg vitamin C, minuman boleh diberikan bersama makanan
Contoh menu ibu hamil
Pagi
Pkl. 10.00 atau 16.00
Siang
Malam
Nasi, Daging bumbu kuning, Oseng buncis
Bubur kacang hijau
Nasi, Ikan goreng, tempe, sayur asem, pepaya
Nasi, ayam bumbu, tahu goreng, sayur bobor, pisang
           
            Ibu juga sudah mendapatkan suntikan TT I pada awal kunjungan kehamilannya, guna memberikan kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus ( Tetani neonatorium) pada saat persalinan, maupun postnatal. Dalam pelaksanaan nya Bidan Sumiariani telah memberikan konseling mengenai kehamilan ibu dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan, tumbuh kembang janin ibu agar ibu dan janin tetap sehat.
            Hal ini erat kaitannya dengan teori kehamilan TM I bahwa diawal kunjungan ibu akan mendapatkan bimbingan serta konseling tentang kehamilannya. membangun hubungan saling percaya antara  petugas kesehatan dan ibu hamil, mendeteksi masalah ssedini mungkin dan menanganinya. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorium, anemia, kekuranagn  zat besi. Menurut WHO ibu hamil yang belum pernah mendapatkan imunisasi TT selama hidupnya, maka ibu tersebut paling sedikit mendapatkan 2 kali injeksi selama kehamilannya (pertama pada saat kunjungan antenatal pertama, kedua, empat minggu setelah kunjungan pertama).

DAFTAR PUSTAKA

Hani, Ummi, dkk 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologi, Jakarta, salemba, medika.

Rumdasih, Yumyum, dkk. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta, EGC.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar